Senin, 02 Februari 2015

Ketika Aku dan Kamu menjadi K I T A :)

Pertemuan kita bukan suatu kebetulan. Aku selalu percaya itu dan entah dengan keajaiban apa, Tuhan menyebabkan kita saling berkenalan. Perkenalan itu tak menimbulkan kesan apapun pada awalnya. Aku menganggapmu pria biasa, yang ingin berkenalan, berbagi cerita, berbagi apapun yang bisa dibagi. Kamu tak pernah benar-benar tahu tentangku, seperti aku tak benar-benar tahu tentangmu.

Kamu mengungkapkan kekagumanmu, aku pun juga mengungkapkan kekagumanku. Setelah banyak cerita, akhirnya kita memutuskan untuk bertemu. Iya bertemu, seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya.
Aku tak tahu hal ini dinamakan apa, kita berkenalan baru beberapa bulan, namun rasanya aku selalu ingin berada di dekatmu juga berada di sampingmu. Kamu tak menuntutku untuk menjadi wanita yang seutuhnya bisa kauatur, kamu memperlakukanku semanis mungkin, dan sesopan mungkin. Aku berjalan mengarungi hari bersamamu, menghadapi datang dan pergimu, bergelut dengan rindu yang mungkin tidak kaumengerti dan kaupahami.

Terlalu cepat memang jika menyebut semua ini cinta. Pertemuan pertama itu memberikan kesan yang sangat berbeda. Semakin liar rasa nyaman ini menjalar di tubuhku. Masih kuingat jelas saat itu kau memakai kemeja denim lengan pendek, berbalutkan jaket bermotif garis-garis abu-abu coklat. Dan yang tak akan aku lupa hingga saat ini yaitu senyuman kamu. Iya senyuman kamu yang manisnya mengalahkan rasa gula dan tebu.

Awalnya aku begitu nyaman, bahkan dalam keadaan yang tidak jelas dan tanpa status seperti ini. Tapi, keadaan ini lama kelamaan membuatku semakin takut. Takut kalau suatu saat nanti kamu terlalu jauh untuk kugapai, dan aku yang sedang dalam keadaan sangat berharap ini sedang ketakutan jika kau tiba-tiba pergi seakan tak pernah terjadi apapun di antara kita.

Dari dulu aku selalu tegas, bahwa aku tak ingin terjebak pada status yang menyakitiku hari ini juga esok hari. Tapi, kamu datang dengan membawa energi baru, sisa-sisa panas yang kaubawa dari bulan, menyentuh lembut dahiku yang sedingin besi; rasanya terlalu munafik jika aku menolak perhatian dan kebaikanmu. Namun, aku tak tahu bahwa segala perhatian dan hal sederhana itu bisa menimbulkan perasaan lain, perasaan takut kehilangan, perasaan ingin memilikimu seutuhnya, perasaan ingin dijadikan satu-satunya olehmu.

Aku melihat dirimu sebagai sosok pria yang tangguh, seiman, menyenangkan, humoris, dan pendengar yang baik. Kamulah pria yang selama ini kehadirannya selalu kutunggu. Pria sepertimu lah yang langka bagiku, yang sangat jarang masuk ke dalam hidupku. Ketika menemukanmu, aku seperti menemukan oase menyegarkan yang menghilangkan dahagaku. Dahaga karena terlalu sering berlari dan mencari hal yang tak pasti, haus yang dihasilkan karena aku terlalu sibuk melompat dari satu hubungan ke hubungan lain, hingga aku lupa sebenarnya apa yang kucari selama ini.

Belum habis rinduku terobati, kamu buru-buru pamit pergi untuk meninggalkanku lagi. Rasanya sangat sulit menahanmu tetap di sini, mengingat kita belum berada dalam status apapun. Dan, aku hanya bisa melambaikan tangan, mengucapkan beberapa kalimat, sambil memberi sedikit kode agar kamu tak lupa pulang ke sini lagi . Aku menatap punggungmu yang terus menjauh dan kemudian hilang bersama perginya dirimu. Padahal aku belum bercerita bagaimana awan mendung di duniaku telah terhapus ketika bertemu denganmu, dan semua cerita-cerita ajaib yang kupunya selama mengenalmu.

Malam ini, aku sedang dalam keadaan mempertanyakan semua, mempertanyakan perasaanmu padaku, mempertanyakan apa tujuan hubungan yang kita jalani selama ini, mempertanyakan semua arti perhatianmu kepadaku, candaan, ungkapan cinta yang sering kau selipkan melalui pesan singkat yang kau kirim. Dan aku menyadari betapa semua ini bisa saja berakhir jika kau bosan. Aku ingin bilang padamu bahwa aku menginginkan status dan kejelasan, karena selama ini kau sudah tunjukkan dunia yang membahagiakan untukku.

Disela sela percakapan melaui pesan singkat, kuberanikan diri untuk bertanya 

" Hmmm mang, sebenernya status kita tuh apa yah ?? " 

Ku sentuh tombol kirim pada sudut kanan layar ponselku, tak sabar aku menunggu balasan pesan dari kamu si pria yang beberapa bulan terakhir menghuni hatiku ini. Si pria berkumis tipis yang berhasil menghipnotisku masuk kedalam indahnya jatuh cinta lagi. 

Dering nada sms pun berbunyi, kulihat nama dia tertera di layar ponselku. Tak sabar rasanya, aku langsung membuka balasan pesan yang berisikan kalimat 

" Kalo bibik penegn kejelasan dan status dari hubungan kita selama ini,, tunggu sampe malem nanti "

" Bibik gak ada planning kan ntar malem ?? lanjutnya lagi.

Segera kuluncurka tanganku untuk membalas pesan singkat tersebut,,

" Hmmm keknya gak ada mang. Mau nonton aja dirumah "

" Yaudah mantep-mantep ya dirumah....... " balasnya.

Lah ini maksudnya apa ?? Tunggu sampe malem ?? Emang ntar malem ada apa ?? Selain kembang api dan riuhnya malam pergantian tahun. Pada saat itu aku seperti orang bodoh yang sedang ujian, dan tidak menemukan jawaban atas soal yang diberikan. Bener-bener gatau. 

Siangpun brganti menjadi malam. Riuhnya bunyi terompet pun berkeliaran di telingaku. Seakan tak mau kalah, suara petasan pun bergema dimana mana. Ya..... Hari ini tepatnya di penghujung tahun 2014, malam pergantian tahun menuju ketahun yang baru. Seketika aku ingat di tahun 2014 yang akan aku tinggalkan, terlalu banyak kisah pahit yang terjadi di tahun itu, tahun yang benar-benar menguji kesabaranku. Tahun yang membuat tak henti-hentinya air mataku mengalir. Tahun yang sebelumnya aku tak yakin bisa melewatinya... Tahun yang penuh luka dan kekecewaan.

Seketika lamunanku terbuyarkan oleh suara dering ponselku. Kulihat nama itu menelponku...

" Hallo, assalamualaikum " sapaku

" Waalaikum salam, bisa bukak pintu pagernya gak " jawabnya

" Lah emang sekarang dimana " tanyaku

" Di depan rumah "

" Serius ??? " tanyaku lagi karna ga percaya

" Seriusss, cepetann "

" Iya tungguuuuuuuuu..... " Langsung ku akhiri panggilan itu.

Dan benar saja, ternyata si pria yang membuatku bertanya tanya untuk beberapa hari ini, sekarang hadir di depanku. Spontan aku kaget donggg. karena dia tidak memberi tahuku bahwa akan datang malam ini. Segera kubuka pintu pagar yang masih terkunci. Kulihat di tanggannya memegang sesuatu. Lebih spesifiknya sebongkah martabah berhiaskan satu lilin putih :D 

" Lah ini apa maksudnya mang ??? Bibik gak ulang tahun loh " tanyaku heran.

" Iya tapi ini ulang tahun kita " jawabnya ringan

" Ulang tahun kita ?? " dengan nada penasaran aku kembali bertanya. " Maksudnya gimana mang ?? " lanjutku lagi 

" Iya, bibik jadi pacar mamang yyyyyy " jawabnya

" ahhhh seriussss ??? "jawabku kaget... Hmmmmm gimana ya manggggggg .... " lanjutku

" yaa gaperlu dijawab sekarang, jangan dipaksa juga bik " lanjutnya

Pada saat itu, jujur saja sebenernyaaa aku ingin berteriak karena ini loh yang aku tunggu dari dulu, ucapan yang aku tunggu akhirnya melucur juga dari mulut kamu..... Kenapa baru sekarang ?? Kenapa gak dari dulu ?? Gereget tau nungguinnya mahh 

" Hmmm gimana bik " ?? Seketika lamunanku terpecahkan oleh pertanyaan itu. Aku sengaja mengulur ulur waktu dan tidak sesegera mungkin menjawab pertanyaan yang dia tanyakan.Biar greget :D

" Hmmm gimana ya manggg..... Tapi apapun keputusan yang bibik buat, bakal diterima kan mang.. Dan kita bakal tetep temenan kan mang  ?? "

" Hmm iya bibik, apapun keputusan bibik, mamang bakal terima kokk :) " jawabnya. Ada sedikit kekecewaan yang aku liat di raut wajahnya.

" Sebenernya bibik gak bisa mang "...........

Seketika ekspresi nya langsung berubah... Spontan dia menundukkan kepalanya sebagai tanda kecewa....

" Gak ditanya nih, kenapa gabisa mang ?? " Sambungku...

" Iya... Kenapa gabisa bik ?? " Jawabnya lesu

" GABISA NOLAK MAMANGGGGGGG " HHHHaaaaaa :D Aku tertawa puas melihat ekspresi datarnya sedari tadi :D

" Serius bik ??? Alhamdulillah ya allah " ucapnya...

Seketika suasana mendadak canggung :D ciiiie jadian ciiieeee.... Ledekku memecah keheningan. Iya bik Alhamdulillah ya allah..... Iya alhamdulillah yah mang.... Endingnya tidak mengecewakan seperti lagu sewindu nya Tulus :D

Akhirnya semua perjuangan dan penantian kita mencapai klimaks yang tidak mengecewakan. Ini merupakan awal dari hubungan yang sebenarnya. Aku berharap kisah kita akan berjalan indah seperti lakon yang diceritakan di dalan novel percintaan atau FTV-FTV yang endingnya selalu bahagia. Semoga hubungan yang awalnya sempat hilir mudik lalu kembali dan pergi lagi, kali ini akan menetap dihati kita.

Terimakasih sayang, telah memberikan status dan kejelasan yang slalu aku tanyakan dan dulu hanya bisa menerka-nerka. Terima kasih sayang telah menjadi pelangi baru dalam kehidupanku. Semoga tidak akan ada hujan lagi yang akan menghapusnya. Terimakasih Pangeran : *


Dari Hinata nya Naruto 
yang akhirnya menjadi KITA :)

NB => ( Mamang ) panggilan aku kedia
            ( Bibik ) panggilan dia keaku


0 komentar:

Posting Komentar