Sabtu, 07 Februari 2015

GORESAN HATI

Malam ini kumenangis tanpa suara
Merenungkan diri di sudut ruangan
Gelap menyendiri tanpa ada teman
Sunyi menerpa menemani sepinya malam

Aku berfikir,
Kenapa tidak kuteriakkan saja semua amaraku ?
Kenapa tidak kutunjukkan saja semua rasa jengkelku ?
Memendamnya dan menangis sendiri itu tidak enak !

Kadang aku ingin tertawa dengan segala kebodohanku
Kadang aku juga benci dengan segala rasa sabarku
Saat kubiarkan mereka mengabaikanku
Saat kubiarkan mereka menginjak injak diriku...

Mereka memanfaatkanku layaknya boneka
Sebuah benda yang akan selalu tersenyum dan takkan menangis
Benda mati yang selalu menjadi penghibur mereka
Dan akan dibuang setelah mereka merasa tak memerlukannya lagi...

Temankah itu ???
Kekasihkah itu ???
Kata-kata itu membuatku tertawa terpingkal-pingkal
Bisaa-bisanya mereka mengaku orang terdekatku

Padahal mereka hanya memanfaatkanku
Mereka hanya mengganggu hidupku
Mereka menghancurkan apa yang sudah kubangun selama ini
Kemudian membuatku merasa bersalaah karena telah memarahi mereka...

Aku benci !!!
Aku ingin didengarkan
Aku bukan hanya ingin mendengarkan
Perlukah aku berteriak di depan telinga mereka ???

Aku tepat berada disini
Disamping mereka
Tapi mereka sama sekali tidak ingin menggenggam tanganku
Ketika kesedihan menghantam mentalku !!!

Haruskah aku peduli pada mereka ?
Haruskah aku tersenyum pada mereka ?
Mengucapkan tolakan dengan lembut
Lalu berkata “Aku baik-baik saja” !

Pembohong !!!
Mereka membuatku menjadi seorang pembohong
Mereka menuntutku untuk menjadi budak mereka
Dan mereka sama sekali tidak mengerti bahwa hatiku menjerit sakit ...

Aku mencoba untuk menjadi yang terbaik
Aku mencoba untuk menjadi berguna
Aku mencoba segalanya
Namun kenapa aku selalu mendapat tatapan penuh kecewa itu ???

Ingin kuteriakkkan segala rasa benci dalam hatiku
Akan kukatakan betapa perihnya hatiku saat ini
Tapi kenapa ?
Akku sama sekali tidak bisa !

Lemah !
Pengecut !
Sama sekali tidak bisa diharapkan
Inikah akhir dari seorang pemimpi yang baru bangkit ?

Padahal baru saja kusugesti diriku untuk berdiri
Memantrai diri agar kembali berjalan
Mengusir pikiran bahwa setiap kujejakkan kakiku disana,
Aku akan semakin terluka lagi dan lagi ...

Aku tidak tahu..
Aku tidak mengerti
Mengapa semuanya terjadi atas kehendak mereka
Dan aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa ...

Dalam curamnya jurang
Tempatku jatuh berkali-kali
Aku selalu mencoba meraih tali setipis jaring laba-laba
Juga setitik cahaya yang menuntun jalanku untuk kembali

Aku berhasil ...
Aku bisa naik ke atas
Perjuanganku berakhir bahagia
Bahagia sampai mereka mendorongku kembali ke bawah !!!

Aku hancur !
Aku terluka !
Tidak tahukah mereka betapa sulitnya bangkit itu ?
Tidak tahukah mereka seberapa susahnya meraih jaring itu ??

Mereka kembali mencoba menginjakku
Kembali mencoba menggangguku
Padahal mereka tahu aku sedang terpuruk
Namun mereka mengacuhkanku bagaikan debu !

Lucu !
Lucu sekali !
Mereka benar-benar brengsek dan membuatku tertawa keras !
Aku tidak akan pernah menyangka mereka akan lampiaskan semuanya kepadaku ...

Semua yang mereka dapatkan,
Harusnya menjadi milikku !
Segala yang mereka raih,
Harusnya menjadi kebanggaanku !

Tuhan,
Apa yang harus aku lakukan ?
Aku tidak sanggup
Aku tidak kuat lagi !

Tali kesabaranku telah mencapai ujungnya...
Tak dapat lagi kupendam
Tak dapat lagi kusimpan
Segala eksistensi benci dan amarah dalam hati

Namun aku takut,
Aku tidak ingin sendirian ...
Aku tahu rasanya kesepian ...
Dan itu benar-benar menyakitkan

Haruskah kuhancurkan diriku secara perlahan lagi ?
Haruskah kukikis segala harga diriku demi tidak sendirian ?
Aku bertanya pada hatiku yang tergores dalam ...
Mungkin aku harus kembali mencoba ... 

*Re-Post dari blog Sri Agustina ;)

0 komentar:

Posting Komentar